Projusticia.id - Pendidikan Dasar (Diksar) Mapala PRO JUSTICIA Fakultas Hukum Universitas Asahan adalah momen penting yang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Pada tahun ini, kegiatan berlangsung mulai tanggal 25 hingga 29 Oktober 2024, dengan tema yang cukup menggugah, "Bersama berpetualang menjalin solidaritas, solid, tangguh, dan berani." Dalam Diksar ini, calon anggota atau "calang" tak hanya dilatih untuk bertahan hidup di alam bebas, tetapi juga dibentuk mentalnya agar memiliki karakter kuat, solidaritas tinggi, dan kepedulian terhadap kelestarian alam.
Kegiatan ini selalu diawali dengan tahapan Pra Diksar yang bertujuan menyeleksi calon anggota serta memperkenalkan dunia pencinta alam kepada mereka. Dalam tahap ini, calon anggota harus melalui beberapa tahapan, mulai dari mengisi formulir pendaftaran hingga tes wawancara. Tak hanya itu, mereka juga menjalani latihan fisik dan menerima berbagai materi dasar di dalam ruangan, seperti keorganisasian, kepencintaan alam, mountaineering, survival, navigasi darat (Nadar), rock climbing, PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat), dan arung jeram (rafting). Pengenalan ini penting untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dasar yang nanti akan diterapkan saat Diksar.
Bukan hanya panitia, Diksar ini juga didukung oleh Kodim 0208/Asahan yang turut memberikan bantuan berupa transportasi ke lokasi dan penjemputan. Dukungan seperti ini menjadi salah satu faktor kelancaran pelaksanaan kegiatan yang cukup menantang ini.
Pada hari pertama, saat tiba di lokasi yang telah ditentukan, para calang langsung dihadapkan pada tugas pertama mereka: mendirikan shelter atau tempat perlindungan. Hal ini memang sengaja dirancang untuk melatih kemampuan mereka bertahan di alam terbuka. Setelah berhasil mendirikan shelter, mereka harus memasak makanan dan membuat perapian, yang akan menemani mereka sepanjang malam pertama. Malam itu, para calang juga dikumpulkan untuk membahas kembali materi keorganisasian dan kepencintaan alam yang sebelumnya sudah disampaikan saat materi ruang Pra Diksar.
Pada hari kedua, mereka mulai memasuki tahapan yang lebih menantang dengan mengimplementasikan materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan rock climbing. Di sini, para calang membuat simulasi penanganan korban cedera, termasuk pembuatan tandu untuk evakuasi. Materi ini dirancang agar para anggota memiliki keterampilan dasar pertolongan yang sangat berguna, terutama saat berada di alam bebas.
Di hari ketiga, tantangan semakin bertambah dengan kegiatan susur sungai. Selain harus menavigasi sungai dengan baik, mereka juga melanjutkan materi rafting atau arung jeram. Rafting tak hanya menguji kemampuan teknis dalam mengarungi jeram, tetapi juga kekompakan tim yang sangat krusial dalam kegiatan outdoor.
Hari keempat Diksar diisi dengan berbagai kegiatan pengaplikasian materi Nadar, mountaineering, survival, serta membuat shelter dari bahan-bahan yang tersedia di alam. Instruktur tetap memantau mereka selama proses ini, namun calang didorong untuk mandiri dalam menghadapi kondisi alam.
Tibalah hari terakhir, yang sekaligus menjadi penutup kegiatan Diksar ini. Pada hari itu, para calang yang telah berhasil melalui seluruh rangkaian pendidikan dasar ini akan dilantik sebagai anggota muda Mapala PRO JUSTICIA. Penyematan mitela anggota muda dilakukan sebagai tanda bahwa mereka telah lulus dan menjadi bagian dari keluarga besar Mapala PRO JUSTICIA.