Hari Bumi atau Earth Day yang jatuh pada 22 April adalah hari besar yang penuh hikmat bagi seorang pecinta alam sekaligus hari untuk memunculkan kesadaran dalam diri kita semua akan kondisi bumi saat ini yang semakin hari kian rusak ia memanas.
Kerusakan bumi sebagian besar adalah dampak dari perilaku manusia; perilaku kita yang berdasarkan nafsu dan kepuasan semata. Akibatnya, dunia pun gemar memunculkan bencana, sebagaimana kegemaran kita mengeksploitasi isi kandungannya.
Lihat saja hutan yang mulai ludes, sampah dan banjir dimana-mana, serta habitat dan ekosistem yang menuai kepunahan. Sekarang, kalangan remaja mendadak hobi mendaki gunung. Setiap perkumpulan, di setiap kantin, di tiap kantor, bahkan pecandu dunia maya pun tergila-gila merasakan romantisnya belaian alam di hutan gunung. Mereka bangga pernah menjejakkan kaki di atas puncak. Seolah-olah mendaki adalah ritunitas yang wajib dilakukan.
Dengan momentum Hari Bumi pada 22 April 2017 mendatang, Pecinta Alam se Kabupaten Asahan yang tergabung dari PRO JUSTICIA (Mapala FH UNA), IMAPEKA (Mapala FP UNA), KOMACA (Mapala FKIP UNA), GEMPAR (Mapala STMIK/AMIK Royal Kisaran), Edelweis Sumut Advendute (ESA), dan KOJAPS Coffee mengajak masyarakat menggelar kegiatan edukasi sekaligus upaya konservasi dengan melakukan Kampanye Hari Bumi pada 19 April 2017 di Taman Mantri Ma'djizat Kisaran, Mulung Sampah di seputaran Tugu Perjuangan Kisaran pada 22 April 2017, Camping Akbar dan Penanaman Bibit Pohon pada 23 April 2017 di Alun-Alun Kota Kisaran.
Dengan harapan yang besar memunculkan semangat sadar lingkungan kepada masyarakat di Kabupaten Asahan. Juga bertujuan mengembangkan Program Adiwiyata di tanah kelahiran tercinta Kabupaten Asahan.
Satu Bumi, Satu Kehidupan,
Satu Kesempatan Untuk Menjaganya :)